bukan bermaksud plagiat atau meniru, cuman emang saat ini hal itulah yang jadi topik di hidup gue. ga cuman di keluarga, tapi juga di lingkungan temen2.
nikah.
satu kata yang kayaknya sakral banget gitu. kadang dihindari untuk jadi sebuah topik pembicaraan tapi kadang jadi sebuah topik yang seru saat ngobrol bersama perempuan2 rempong itu.
bingung juga sama satu kata ini. udah sering dibahas tapi kayaknya ga ada abisnya. mungkin akan habis dan selesai saat satu kata itu diakhiri dengan,
"gimana saksi.? sah.? saaahhh.. alhamdulillah..."
dan pastinya akan ada kata baru saat kata nikah selesai terlaksana : anak.
yah begitulah.
bahkan ada seorang kenalan gue yang tinggal jauh dari hiruk pikuk kota Jakarta sampe harus seperti 'terpaksa' menikah karena udah jadi omongan keluarga besar. usia sudah cukup tapi belum menikah nampaknya adalah sebuah sasaran empuk bagi para tetua untuk menyerang muda mudi di keluarga masing2.
apa rasanya yah menikah seperti itu.?
gue pernah baca satu buku. lupa novel apa. kayaknya sih cintapuccino atau a very yuppy wedding.
well, intinya adalah sii laki2 bilang ke sii perempuannya bahwa dia ga mau mereka nikah nantinya itu hanya karena gedung udah di pesen atau undangan udah disebar. tapi dia mau mereka nikah karena menga udah siap dan emang keputusan masing2.
bicara tentang nikah, pacar pun aku tak punya.
kadang merasa santai. namun ada pula masanya gue deg2an sendiri. tapi kalo dari blog @revolutia, dia pernah bilang bahwa,"pernikahan adalah masalah mentalitas, engagge to it when you are ready, not because you are afraid you will end up single and lonely".
and I'm totally agree with that statement.
-----
oya., gue juga ga ngerti kenapa dengan menjalani Long Distance Relationship atau LDR.
nampaknya di twitter saat ini orang2 pada drama dengan membesar2kan LDR.
gue pernah LDR.
beda umur pun jauh.
dan menurut gue biasa2 aja tuh. ga ada susah2nya. mungkin karena gue terbiasa mandiri dan melakukan apa2 sendirian kali yaah.
jadi walaupun punya pacar tapi terpisah selat sunda pun ga masalah buat gue.
toh sekarang alat komunikasi udah canggih. ada banyak provider HP yang menawarkan paket murah ke sesama penggunanya.
selain itu koneksi wifi pun mudah di dapat di cafe2 di mall.
walaupun gue di Jakarta dan dia di tengah hutan kita tetep bisa komunikasi.
dengan fasilitas webcam pun gue bisa berbagi suasana cafe favorite dia yang udah lama ga dia kunjungi.
ga ada masalah dari segi komunikasi.
jadi itulah kenapa LDR pun dirasa berat untuk dijalani.
well, enough said.
gue mau tidur karena besok sudah Senin.
saatnya kembali save the world.
--CePe--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please do not be hesitate to speak up your mind