25.12.13

liburan



Happy holiday!
Setelah bekerja dengan giat dan menggila gue rasa semua orang butuh liburan.
And so I am.
Bermodalkan tiket gratis plus uang jajan dari kakak sulung plus tumpangan tempat tinggal selama seminggu di rumah kakak sepupu, I feel so lucky.

Terkadang untuk liburan itu ga mesti mahal atau mewah.
Atau mungkin melewati hari bersama orang yang disayangi tanpa harus memikirkan kebisingan dunia bagi sebagian orang adalah liburan.

And I'm so much more lucky ketika #beibi bilang 'makan soto kikil berdua kamu di pinggir jalan itu buatku adalah liburan'
Tanpa bermaksud gombal, tapi justru hal sederhana seperti itu yang diinginkan dan bikin kangen.
Sama seperti ketika melakukan suatu hal atau makan sesuatu yang udah jadi ritual berdua tapi dilakukan sendiri. Seperti kehilangan kenikmatannya atau rasanya ada yang kurang gitu.

Buat gue liburan sederhana gue adalah me time di salon.
Having full treatment : body massage, body scrub, totok wajah, facial, manicure, pedicure, creambath or have my hair cut.
Rasanya tuh lega dan rileks banget.
Ketika aliran darah mengalir lancar setengah2 ngantuk sambil dipijet2 itu rasanyaaaa,, nyuummii..

Well at last, untuk semua pekerja kantoran atau kuli event or even both macam saya, happy holiday!


--CePe--

17.12.13

busy life



Baru2 ini sedang ramai dibicarakan mengenai seorang pegawai advertising agency yang meninggal setelah sebelumnya bekerja 3 hari non stop lalu koma.

It's such a warn for all of us.
Kalo dilihat dari gaya hidupnya dia itu sering pulang jam 2 atau 4 pagi, konsumsi minuman berenergi, bahkan pernah setelah habis opname besokannya dia tetap bekerja hingga 12 jam.

Sebagai orang yang kerja di media, gue cukup kenal dan dekat dengan orang2 agency. Tau banget deh gimana gila nya ritme hidup mereka. Bahkan ada yang sampe 3-6 bulan ga istirahat.

Untuk yang belum paham, agency itu adalah semacam perpanjangan tangan perusahaan (yang disebut client) untuk menjalankan campaign nya.
Ada advertising agency, kerjaannya bikin2 iklan baik cetak maupun broadcast.
Ada media buyer yang kerjaannya bikin strategi placing iklan dimana dan kapan.
Ada PR agency yang ngurusin public nya perusahaan.
Kalo yang biasanya kerjasama sama gue sih biasanya itu bagian investment atau bagian yang ngurusin kegiatan event2nya.

Sii agency ini berusaha keras untuk membuat nyata suatu ide yang dimaui client.
Berpacu dengan deadline, dealing dengan harga seminimal mungkin, menguras ide.
Semua itu agar sejalan dengan campaign client.

Kebayang kan kayak apa gila nya?
Kadang gue suka mikir, gue yang di media aja yang notabene sebagai tangan kedua suka eneg sama mau nya client.
Apalagi agency yang sebagai tangan pertama dan sebagai 'jembatan' antara client dan pihak lain (salah satunya media).

Tapi seharusnya kerja di bidang apapun ga boleh sampe segila itu.
Harus ada penyeimbangnya, yaitu istirahat dan sosialisasi.

Tapi kadangan kalo udah ketemu hari libur pengennya istirahaaaatt aja.
Yaah wajar aja sih kalo pada akhirnya sampe sering melewatkan acara2 kumpul2 sama temen2 bahkan akhirnya sampe terlupakan. Hihihihi.

Gue bersyukur punya kakak sulung yang sangat sayang dan perhatian sama gue.
Begitu ada kabar berita ini dia langsung bbm gue mengingatkan untuk jangan kerja yang cape.

Sebenernya sih ini balik lagi ke diri sendiri.
Kita yang tahu limit tubuh kita sampe segimana.
Cuma jangan dipaksakan juga dan jangan ignore 'signal' yang udah dikasih tubuh tanda bahwa ia sudah tidak kuat dan butuh istirahat.

Kalo kata salah seorang kenalan gue di agency,"komputer aja bisa nge-hang..apalagi tubuh dan otak kita yah.."

Agree?


--CePe--

15.12.13

sexy



This is Sunday!
And I have nothing to do but leyeh2 at home. Hihihihi.
Cape banget lagi2 kemaren abis event.

Kali ini judulnya bantuin event majalah ABG dalam ajang pemilihan remaja putri berbakat itu lah pokoknya.
Rangkaian acaranya dimulai dari karantina hingga malam penobatan.

Gue sempet seharian ngikutin mereka di hari pertama karantina.
Mulai dari penyambutan di kantor, latihan modeling di dharmawangsa, makan siang dan visit store di lippo mall kemang village,  belanja di senayan city, lalu end up makan malam, belanja baju, dan belanja sepatu di mall kota kasablanka.

Gue yang nemenin cuma bisa mupeng liat mereka belanja apapun sesuai dengan limit yang dikasih (maksimal 500ribu).
Cape nya ampun2an apalagi saat itu gue pake wedges.
Saat lagi kumel kucel gitu, di saat mall terakhir itu mau tutup dan acara hampir selesai, I met someone that I knew. Yang dilihat dari kejauhan pun gue udah tau sosoknya. That was DFI. With the wife and kid. Oh well.

--

dan tibalah kemaren itu big bang nya.
Malam penobatan yang diadakan di piazza gandaria city itu rammmmeeee dan heboh bangets. Nampak supporter ABG itu pada semangat dukung jagoannya.
As usual gue tetep heboh dengan ngurusin acara.
Lari sana sini, ngurus ini itu, beresin blablabla.
Udah ga keruan lagi nih muka kayak apaan.
But somehow I feel sexy when I put earphone of HT on my ear.
Hahahaha.
Aneh yaakk.. Perempuan itu biasanya feel sexy saat bangun tidur, ketika make up, atau lainnya.
Lah kok gue merasa sexy ketika lagi pake earphone HT, reribetan ngurusin ini itu, dan lari2an sana sini di event.
Yaaahh passion kali yaah.

Bisa dibilang ini adalah event terakhir di tahun ini.
Siap2 buat jualan event tahun depan.
Udah ada beberapa yang hampir deal.
Doakan semua lancar.

Amin!


--CePe--

8.12.13

to have or not to have a baby


Beberapa hari yang lalu gue di telfon radio lokal Surabaya yang kebetulan jadi media partner event gue bulan lalu.
Mereka minta gue untuk berpendapat soal talkshow mereka keesokan paginya tentang 'hasil penelitian mengatakan 80% wanita merasa memiliki bayi akan menghalangi atau menghambat karier mereka. Bagaimana pendapatmu?'

Jadilah keesokan paginya saat di telfon oleh radio tersebut gue dengan terbata2 dan sedikit pereus mengatakan bahwa gue ga setuju dengan pendapat tersebut.

Lalu tibalah pada pertanyaan :
Penyiar : menurut Mba usia berapa pantasnya seorang wanita menikah?
Gue : 27 - 30
Penyiar : Mba usianya berapa?
Gue : 25
Penyiar : kenapa belum memutuskan menikah? Apakah karena ada penelitian bahwa memiliki bayi akan menghambat karier?
Gue : .....................

*sigh*

Well, in my humble opinion kehadiran seorang bayi tidak menghalangi wanita untuk berkarier. Terbukti sekarang ini kantor2 sudah memberikan fasilitas ruang menyusui, memberi toleransi pada ibu menyusui untuk pumping, atau menyediakan ruang bermain untuk Si Kecil di kantor.
Ini berarti perusahaan pun tidak masalah jika karyawannya memiliki bayi, malah difasilitasi.

Lalu sebelum menikah/memiliki bayi atau memutuskan kembali bekerja setelah memiliki bayi sebaiknya suami - istri berdiskusi dulu. Siapa yang menjaga bayi, waktu kerja istri, bidang pekerjaan apa yang diperbolehkan dan tentu saja harus izin suami.

Selain itu dengan memiliki bayi juga akan memotivasi wanita untuk bekerja. Istilahnya biar bisa beli popok bayi. Hehehehe. Selain itu juga untuk memberikan contoh positif bagi anak bahwa wanita pun juga bisa berkarier dan jika ingin sesuatu harus bekerja/berusaha.

Begitulah kira2.
Pada intinya sih gue setuju wanita berkarier walaupun telah memiliki bayi. Dan 'punya bayi' bukan alasan untuk menghalangi seorang wanita berkarier.

Gue pun nantinya kalo sudah nikah maunya tetap bekerja. Lumayan buat beli bedak. Hehehehe.
Tapi mungkin ga di bidang event begini,, yang jam kerjanya agak2 ga jelas. Belum lagi kalo loading bisa sampe pagi, lalu kalo event nya weekend harus stand by dari pagi sampe acara beres.
Tapi kalo ga di event trus kerja apaaa? It's my passion!

Balik lagi ke pertanyaan penyiar tadi.
Gue pun menjawab 'karena masih memantapkan hati, emosi, dan pribadi diri sendiri aja. Bukan karena khawatir kehadiran bayi akan menghalangi karier'

*padahal mah yaaakk asa pengen jawab 'belum ada laki yang ngajak nikah! Puas ngana?!'


--CePe--

7.12.13

satnite post


On this Saturday night, I'd like to share my mind to you.
Sebenernya sih mau nulis udah dari kapan tau cuma lupaaa aja teruuus.
Niatnya mau dijadiin tulisan yang terpisah.
Tapi karena lupa lupa lupa maka dijadiin satu aja.

Beberapa waktu yang lalu gue ketemu temen lama. Someone yang udah hilang contact cukup lama trus tiba2 BBM dan bilang lagi deket kantor gue.
Well jadilah kita ketemuan.
Sedikit flashback dan cerita2 update tentang kehidupan masing2 dalam rentang waktu putus komunikasi.
Entah kenapa ada yang beda dari dia. Seperti tak ada lagi sorot kepercayaan diri darinya. Trus juga ga begitu seru lagi pas ngobrol.
Ah mungkin karena udah lama ga ketemu. Gap nya jadi makin besar.

Sepulang dari situ seperti biasa gue naik taksi menuju rumah.
Kirain jalanan udah sepi karena udah agak larut. Taunya masih macet aja dooong.
Ah sudahlah. Jakarta memang penuh intrik dan tipu daya.

Di memacetan Jakarta malam itu supir taksi nya ga berenti ngoceh.
Cerita tentang kebijakan2 internal perusahaannya.
Bah,, macam saya tau dan ngerti saja Pak.

Tapi demi menjaga kesopanan dan lagipula sii bapak supir taksi ini satu2nya teman di kemacetan ini, maka gue ladenin ngobrol *itu pun hanya sebatas memberikan tawa kecil atau pernyataan setuju*
Pikir2, mungkin saja tadi dia macet dan ga punya temen ngobrol. Sekalinya ketemu orang langsung diajak ngobrol tanpa henti.

Kadang suka seru sih ngobrol sama supir taksi.
Gue juga suka nanya2 kelakuan aneh2 penumpangnya *macam gue ga pernah aneh2 aja di taksi..*
Pernah juga mendapatkan tips hubungan percintaan dari supir taksi *sayangnya gue udah lupa detail nya*

Tapi ga jarang juga supir taksinya pendiam dan hanya jawab sekenanya saat gue pancing untuk ngobrol.

Hari ini lumayan cape.
Tadi pagi belanja di tukang sayur trus masak sayur brokoli, tumis kangkung, dan goreng jamur. Ah iya,, sama bikin pudding juga.

Sorenya gue treadmill dan berenang di pusat kebugaran deket rumah.
Treadmill nya masih sebatas jalan cepat sih,, belum lari kayak bule di sebelah gue tadi.
Ternyata jalan cepat di tempat itu cape dan bikin pusing juga yah.
Sama kayak hubungan *eeaakk,, lagi olahraga sempet2nya gue galau.
Udah gitu pandangan mesti lurus ke depan. Terbukti dengan lirik samping kanan kiri jadi semacam hilang keseimbangan dan ikutan miring.
Sama kan kayak hubungan?

Ah makin ngaco.


Good night, good people!


--CePe--

2.12.13

kangen (memory #2)


Pernah ga sih kamu merasa kangen sama seseorang?
Biasanya sih ini terjadi karena udah lama ga ketemu, atau malah ga akan ketemu sama sekali.
Bisa juga karena mendatangi suatu tempat, mencium bau sesuatu, atau melakukan suatu kegiatan.

Rasa kangen muncul ketika kita sudah lama ga ketemu seseorang atau melakukan suatu kegiatan bersama.
Kadang kangen itu juga datang ketika kita sedang mengingat seseorang.

Bukan ga mungkin kita udah ketemu sama seseorang atau sedang bersamanya tapi tetep kangen. Mungkin karena ada suatu kegiatan atau ritual yang tidak dijalankan, atau memang sudah tidak pernah dilakukan karena sudah mengalami Hukum Gossen (suatu kegiatan yang jika dijalankan terus menerus lama2 akan bosen).
Atau mungkin kita sengaja melakukan suatu kegiatan untuk menghilangkan rasa kangen pada seseorang tapi yang ada malah makin kangen karena ga ada orang itu di samping kita.

So, well.
Lagi kangen sama siapa?


--CePe--

29.11.13

memory


Pernah ga lo pergi ke suatu tempat atau melihat suatu sudut mall atau bahkan hanya dengan menyebut nama tempat itu aja lo akan langsung teringat seseorang?

Ngerasa eneg sama suatu tempat karena rasanya every place you go seperti membawamu kembali ke suatu moment : senang atau sedih, bahagia atau derita.

Tapi kadang tempat yang sama dilalui oleh moment yang berbeda. Tinggal memori kita lebih kuat mengingat yang mana.

Jadi ini masalah lokasi, memori, kenangan, atau perasaan?


--CePe--

18.11.13

living cost

(ditulis pada Minggu, 17 Nov)

Membaca judul di atas semoga tidak membuat post gue kali ini terlihat seperti materi financial plan atau artikel ekonomi. Selain buka lulusan ekonomi, gue pun ga begitu ahli dalam mengatur perekonomian diri sendiri.

Santai di Minggu malam dan mengingat2 pengeluaran di bulan November ini membuat gue punya istilah sendiri.
Selain terlalu hedon, gue juga menyebutnya sebagai 'bocor alus'
*ban mobil kali ah bocor alus :p

Betapa gak., pengeluaran kecil kecil kecil namun sering itulah yang bahaya sebenernya. Ga terasa di penghujung bulan begini udah mulai ketar ketir sisa uang tinggal berapa. Ah biasa itu penyakit akhir bulan.

Terlebih lagi saat gue mulai merencanakan di bulan depan gue merencanakan mau ikut kegiatan itu, yang lalu harus diikuti dengan beli ini itu sebagai keperluannya, eh trus keingetan cita2 bulan lalu untuk beli sesuatu belum kesampean juga. Trus muter otak mana yang bisa dihemat atau dipotong biayanya. Lalu pusing sendiri.

Tiba2 teringat oleh pemberitaan beberapa waktu lalu mengenai demo buruh yang menuntut kenaikan upah. Lalu teringat pula perkataan wagub dki yang sempat bicara bahwa standar biaya hidup di kota ini minimal 4.5 juta *CMIIW yaah..
Tapi sebenernya itu pendapat dia pribadi sih., bukan based on riset atau survey.

Lalu gue jadi berpikir sendiri tentang hal ini.
Biaya yang harus gue tanggung tiap bulannya adalah :
1. listrik rumah
2. biaya keperluan rumah (isi kulkas dan segala pembersih)
3. tabungan pribadi
4. pengeluaran pribadi

Yang sebenernya saat point 1,2, dan 3 sudah dilakukan maka sisa di point 4 adalah setengah dari gaji gue. itupun jika gue bisa menghemat di point 2. Point 1 jelas ga bisa ditawar. Sedangkan point 3 tidak mau gue kurangi dari nilai minimum yang gue tetapkan sendiri., sukur2 kalo bisa diatas nilai minimum gue. Tapi kalo point 3 gue tambahkan nilainya maka akan berpengaruh pada point 4.

Sebenernya sih untuk gue yang single, fabulous, and sexy ini take home pay yang gue dapatkan adalah cukup. Tentu saja jika gue tidak harus mengeluarkan biaya di point 1 atau mengeluarkan biaya di point 2 tidak sebanyak yang gue keluarkan saat ini, mungkin nilai akumulasi point 3 gue akan lebih besar dari saat ini. Begitupun biaya yang bisa gue pakai di point 4 pasti akan bertambah nilainya.

Sebenernya ini tuh tentang tambah kurang di 4 pos utama yang ada dimana hasil akhirnya adalah sama : yaitu besaran take home pay gue.
Yang bisa gue mainin adalah pos2 kecil yang ada di point2 utama tadi.
Misalnya di point 1, gue tidak lagi memakai hair dryer 1000 watt gue tiap hari dan amazingly biaya yang gue keluarkan ga sebesar dulu.
di point 2 gue belanja di minimarket yang lebih murah dan tidak terlalu besar. Ingat kata ibu dulu, "kalo belanja di supermarket yang besar itu malah jadinya semua barang terasa perlu sehingga akhirnya semuanya mau dibeli".
di point 3, pada awal bulan gue langsung memasukan nilai minimum gue di pos ini. Jika di akhir bulan ternyata masih ada sisa, maka akan gue masukan juga ke pos ini ditambah dengan nilai minimum di bulan berikutnya.
di point 4 ini yang agak susah. Selalu saja ada pembelaan diri "ah gue kan udah kerja cape2 masa beli barang ini aja ga boleh?masa beli itu aja ga bisa?masa mau makan disana aja pake mikir?buat apa gue kerja?"

Sehingga akhirnya yang sering dikorbankan adalah point 4 sih. Hehehehe.
Namun kadang point 4 itu juga yang sering dibela terlebih dahulu.

Mpfiuh.. Jadi sebenernya mau take home pay berapapun juga tapi kalo kita nya ga bisa ngatur living cost dengan segala biaya yang ada akan susah yaah..

--CePe--

15.11.13

happiness

(tulisan ini dibuat Kamis, 14 Nov '13)

Another morning meeting on this week, fellas!

To be honest gue ga suka morning meeting. Butuh effort yang cukup besar untuk bangun pagi. Apalagi kalo lo abis 2 hari event di Bandung mengelilingin mall ciwalk dan kembali di Jakarta pukul 2 pagi. Terlebih lagi meeting nya ternyata sampe sore. Atau meeting pagi setelah semalemnya lo media gathering lalu lanjut ngerjain event report untuk dipresentasikan saat meeting.
I'm definitely not a morning person.

Tapi meeting pagi itu lebih efisien dari segi waktu. Setelah meeting lalu balik ke kantor dan bekerja seperti biasa atau mungkin melakukan yang tadi dibahas di meeting.
Dibanding after lunch meeting yang menurut gue agak kurang recommended. Lunch jadi buru2, mau balik ke kantor nanggung.

Gue lebih suka meeting sore hari menjelang pulang. Jadi beres meeting pulang deh. Ahahahaha.

Well., bosen ga sih baca posting gue isinya kerjaaaaaannnn muluuu..
Kalo ga meeting, event, kerja, report, proposal. Gitu aja terus yah kayaknya kehidupan gue.
Orang2 sekitar mulai dari kakak, maci (atau tante dalam bahasa Palembang), temen, bahkan Mba Boss pun ngingetin jangan kerja teruuus.

Kakak dan maci udah pasti ngebahas 'jangan kerja terus ntar keenakan kerja lupa nikah.. Umur udah pas, kerjaan ada, trus apa lagi?'

Temen2 ngingetin 'sibuk terus loooo.. Kerjaaa mulu.. Jangan jadi workaholic, sana cari pacar, buruan nikah'

Mba Boss bilang 'sana gih cuti.. Pacaraaann..'

Bahkan beberapa waktu lalu saat bbm-an dengan seorang sahabat, DA, yang sekarang sedang berbadan 2 membandingkan gue dengan boss nya di tempat kerja yang sekarang.

Ada 2 macam boss di sana.
Yang satunya semacam belum bertemu jodoh bahkan diduga belum pernah pacaran. Menurut DA, kepribadiannya ga asik dan garing. Kehidupannya kerjaaa terus bahkan di akhir pekan.
Sedangkan boss yang satunya sudah berkeluarga dan punya anak2. Kepribadiannya enak, nampak bahagia, dan bekerja tahu waktu karena tau di rumah ada keluarga yang menunggunya.

Gue merasa terganggu.
Rasanya picik jika mengukur kebahagiaan hanya dari sekedar 'bekerja, menikah, punya anak'.
Apa parameter bahagia?
Beda2 kan tiap orang.
Gue bahagia kok dengan hidup gue yang nampak sibuk dan wara wiri kesana kemari ngangkat2 kerdus atau basa basi dengan client.

Bukankah bahagia itu milik semua orang dan beda2 parameter kebahagiaannya?
Ga bisa bilang kebahagiaan sebagai sebuah stereotype sebagai 'bekerja, menikah, punya anak'.

Saat ini alhamdulillah dengan bangga gue bilang kalo gue bahagia dengan kehidupan yang gue jalanin.
Toh hidup itu adalah tentang pilihan. Gue bisa saja memilih menjalani dengan cara lain tapi apa gue bahagia?

Yang jelas, menurut gue lo ga bisa mengukur kebahagiaan orang lain pake parameter lo sendiri sehingga berhak mencap seseorang bahagia atau tidak.
Begitupun lo ga bisa mengukur kebahagiaan lo sendiri pake parameter orang lain sehingga merasa diri lo bahagia / ga bahagia.

Karena sesungguhnya bahagia itu apa yang datang dari hati terpancar di diri dan tak bisa didustai.

--CePe--

7.11.13

terharu


Bergabung di tim event majalah untuk mother & baby ini membuat gue cukup banyak tau tentang kesehatan anak, ibu hamil, baby, dan juga pola asuh anak. Kayaknya kalo bicara teori sih gampang dan kayaknya udah siap banget gitu yah. Padahal mah kalo dipraktekin ke ponakan susah. Hiks..
*calon anak dan calon suami, ini salah satu usahaku untuk menyiapkan diri menjadi yang terbaik buat kalian*
*sekaairmata

lalu gue suka terharu lihat ikatan dan kedekatan antara ibu, ayah, dan anak.
Kemarin di acara yang di Surabaya lihat workshop pijat ibu hamil yang dilakukan ayah ke ibu. Lalu saat sii ayah sedang memijat, ibu bilang kalo baby di perutnya gerak2. Hiks.. terharuuuuu.. ternyata baby bisa rasain yaah kalo ibu nya lagi dipijat ayah nya.

Trus dukungan penuh ibu dan ayah pada anak yang ikut lomba mewarnai atau fashion show di event gue. Sama2 rempong nyiapin baju atau peralatan sii anak, video'in sii anak di atas panggung.. atau mungkin dukungan sederhana suami sang narasumber gue. Saat istrinya lagi on stage, dia stand by dengan iphone untuk merekam istrinya on stage dan sambil sesekali menemani anaknya main.
Atau dukungan suami pada istrinya yang sedang hamil seperti ngingetin minum susu, anterin ke dokter, bahkan aktor laga yang suaminya penyanyi itu sampe sujud syukur waktu tahu istrinya hamil.

Trus dukungan suami juga harus diberikan terus pada istrinya pasca melahirkan.
Agar istrinya terus semangat memberikan ASIX, tidak mengalami baby blue syndrome, atau mungkin melakukan baby moon bersama2.

Aaaakkk.....
can't wait for my turn..!!

--CePe--

6.11.13

bertemu


alhamdulillah akhirnya event gue selesai juga. Bisa dibilang project gue untuk tahun ini sudah beres. Tinggal bantu2 untuk event project majalah sebelah.

Acaranya lancar, client happy, tenant puas, audience terhibur.
Intinya sih "anda puas kami lemas"..

Gimana ga lemas kalo tiap hari dari Selasa 29 Okt gue udah tiba di Surabaya, event Jumat – Minggu lalu tiap hari tidur di atas jam 12 bahkan jam 4 pagi dan mesti stand by pagi2 bahkan di hari Minggu baru kembali ke hotel jam 2 pagi setelah mengadakan sedikit perayaan kecil2an bersama teman2 tim lalu sudah harus buru2 ke airport paginya.
Alhasil Senin jam 4 sore setibanya gue di rumah langsung tidur dan baru bangun jam 9 pagi keesokan harinya. Untung libur tuh,. Ahahahaha.. kayaknya sih itu tidur terlama gue deh..

well., awalnya sempet bingung dan bertanya2 sih ngapain gue harus berada selama itu di Surabaya dan tiba seawal itu di sana, secara kerjaan printilan gue di Jakarta juga lumayan banyak.
Tapi gue justru bersyukur bahwa dengan gue ke Surabaya lebih awal gue bisa meeting sana sini sama banyak orang buat pengisi acara gue.
Dan justru dengan bertatap muka secara langsung jadi banyak hal yang lebih enak untuk dibicarakan secara langsung dan juga banyak dapetnya.
Seperti misalnya saat gue meeting sama psikolog untuk salah satu acara, ternyata dia juga punya spa ibu dan bayi yang pada akhirnya mengisi slot acara senam hamil bahkan ikutan jadi tenant acara gue.
Lalu saat bertemu dengan magician, ternyata dia juga bisa story telling dan bisa menyediakan badut akrobat serta memberi link ke pengisi acara kids percussion.
Hal2 tak terduga seperti itu yang membuat gue bersyukur bisa bertemu langsung sama mereka. Kalo ngobrol di telepon mungkin pembicaraan tidak bisa santai, agak terhambat, dan juga terbatas. Tapi saat bertemu jadi lebih santai, bisa membahas banyak hal, dan lebih mudah untuk dealing sesuatu.

Sebenernya gitu juga sih dengan hubungan *eaaakk..

kalo bisa bertemu itu gue rasa bisa bicara banyak hal, fokus perhatian pun menjadi lebih jelas dan ga ada distract dari hal2 lain. Tapi kalo bertemu saja jarang, sekalinya bertemu seakan menghindari pembicaraan masalah, ataupun justru malah tidak tau apa yang mau dibicarakan. Trus kalo udah gitu mau gimana? Apalagi yang bisa dilakukan? Kadang cuma duduk diam, melakukan kegiatan masing2, padahal gue rasa sebenernya banyak yang mau dibicarakan. Tapi kan itu gue nya sih yah yang merasa. Kalo hanya satu orang yang merasa dan yang satunya merasa tidak ada apa2 kan jadinya ga nyambung dan pembicaraan pasti akan terhambat.

Yah pada intinya adalah semuanya udah stuck dan diam di satu tempat. Maju tidak, mundur pun sungkan.

Lalu, bagaimana?

--CePe--

1.11.13

lieur, cranky, PMS, fully loaded

it's 3.33 AM, people!
whacca doin at this time right now?

tadi gue beres loading jam 2an trus balik ke hotel lalu nempel2in cue card trus beresin surat kerjasama buat tukang sulap :))

hari ini gue berasa rada not in the mood untuk bertemu orang2, meeting, briefing... apapun itu lah.
campuran antara udah eneg, cape, lieur, PMS, fully loaded.
dari hari Selasa itu setelah bertemu satu orang lalu lanjut lagi bertemu orang lain lagi.
membahas hal yang berbeda namun tetap satu, yaitu konten rangkaian acara di main stage.
yang gue temui berbeda2 orangnya karena ada berbagai macam narasumber dengan latar belakang yang beda2.
ada tukang sulap, MC radio, instruktur senam, anggota komunitas blogger, hingga sosialita Surabaya yang juga mantunya bapak yang terkenal pernah turun dari mobil untuk 'menegur' penjaga pintu tol.
selain itu hari ini gue juga siaran di radio lokal Surabaya.
kebayang yah kayak apa otak ini harus segera berpindah dari satu topik ke topik lainnya.
satu jam membahas konten acara bersama sii A, lalu di jam berikutnya sudah membahas konten acara yang berbeda dengan orang yang berbeda.

tadi saat berbincang2 dengan anggota kumpulan penulis blog itu dimulailah PMS gue ini.
tiba2 hilang mood dan drop aja gitu rasanya.
ada rasa enggan untuk berbasa basi dengan baik dan menjelaskan secara detail tentang acaranya.
tapi gue coba untuk menghadapi itu dengan tetap tersenyum, ngobrol santai dan ringan, dan ramah meladeni.

hingga saat malam harinya ketika sedang di hotel dan membuka netbook untuk bikin cue card, Mba Boss bilang ada mention di twitter acara dari sii Mba Blogger ini. beliau bilang senang bertemu dengan para admin *which means gue dan Mba Boss* yang menurutnya 'cantik dan ramah'.

astaga., rasanya seperti ditampar.
padahal tadi gue meladeni mereka dengan setengah hati sambil berusaha melawan rasa malas yang tiba2 datang.
gue merasa tidak total dalam berbincang2 dengan mereka.
tapi mereka malah bilang kami sebagai 'cantik dan ramah'.

hikss.. menyesal rasanyaaaa.. 
efek begadang dan kerja tanpa henti serta meeting marathon ini membuat gue kok jenuh gitu yaah..

haaa..
it's 3.44 AM now.

time to sleep kali yaahh.
secara beberapa jam lagi acara gue di hari pertama akan dimulaaaii...

i'm so damn excited..!!

--CePe--

29.10.13

(tanpajudul)

agak bingung memberi judul post kali ini.
biar saja nanti baru diberi judul setelah tahu kemana arah isi blog ini.

well., koneksi internet yang mendukung ternyata membuat gue jadi cukup produktif di blog. hehehehe. jika sebelumnya gue blogging dengan wifi di S'bux, maka sekarang menikmati wifi di hotel.

niat awalnya adalah membalas email client dan juga revisi sedikit rundown acara. 
lalu iseng deh blogging sedikit. hehehehe.

well barusan gue whatsapp ke NI kalo gue takut jadi workaholic nantinya.
"jangan dooooong" kata dia. gue pun meminta dia untuk sering ajak gue bergaul dan bermain.
gimana ga ngeri., jam segini dengan tubuh yang cukup cape dan kaki sedikit keram gue masih semangat email client dan revisi rundown *memgingat semalem gue pulang jam 10, packing sampe jam 12, bangun lagi jam 2, jam 3.30 sudah ke airport*.
lalu gue juga merasa enjoy banget jika ada event di akhir pekan *waktu dimana orang normal pada umumnya beristirahat*.

ah iya., tadi di S'bux gue apply kartu member nya gitu *yah semacam itu lah..*
entah apa yang bikin gue apply kartu tersebut.

apakah itu bagian dari 'cita2' gue yang ingin menjadi part of sosialita Jakarta?
*entah ada di post yang kapan gue pernah nulis begitu*

pas gue cek dompet gue., ada beberapa kartu selain 2 kartu ATM dari 2 bank yang berbeda : brizzi, metro yours card, body shop, kartu asuransi, member card century health care, kartu perpusnas, garuda frequent flier *tapi masih bentuk kertas karena baru gue apply*.

entah apa maksud gue bikin semua kartu itu.
apa gue merasa dengan memiliki kartu itu maka gue bisa disebut sosialita?
apakah benar bahwa kartu adalah penanda status strata sosial seseorang?

what am i obsessed of? *ah bener ga sih ini grammar nya?*
intinya adalah gue ini terobsesi pada apa sih sebenernya?
meta persepsi orang lain kah?
*meta persepsi adalah persepsi diri kita terhadap persepsi orang lain terhadap kita*
jadi gue lebih mementingkan persepsi orang lain terhadap gue?

lalu apa gunanya kartu2 itu yaah?

jujur yang sering gue pake adalah body shop dan century healthcare doang.
cuma tadi mikir kan gue juga lumayan sering ke S'bux *walaupun buat meeting sama client dengan budget kantor :))

well.,
lalu menurut kamu sebaiknya post ini diberi judul apa yah enaknya?


--CePe--

not in this way. are we?

heii..
a post from Surabaya!

hari ini jam 2 pagi gue sudah melek dan bahkan mandi *rasanya pengen sambil nyanyi "mandi kembang tengah malaaaaammmm..."* karena jam 3.30 pagi gue mesti ke airport lalu cuss ke Surabaya.

tiba di sini jam 7 pagi dengan pesawat GA.
gue yakin pilot gue pagi ini paling ganteng di antara pilot2 lainnya.
karena sekian kali gue bulak balik ke kota ini dengan pesawat dari maskapai yang sama, baru kali ini landing nya enak. ahahahahaha.

jadi bagi gue ada korelasi antara 'tingkat kegantengan pilot dan tingkat kemulusan saat landing'
*teori cepelicious namanya

well., jadwal gue ke Surabaya pagi ini adalah technical meeting dengan tenant2 event gue. kebetulan weekend ini gue akan ada event pameran di sebuah mall di sini.

everything run smooth, unless one thing.
gue agak terganggu dengan kelakukan bagian marcomm yang handle gue di mall ini.
kelakukan mba yang satu ini sangatlah tidak patut ditiru oleh siapapun., terutama mereka yang banyak berhubungan dengan client.

coba kalian bayangkan :
- saat di telfon sangat susah dihubungi dan jarang diangkat
- memberikan feedback sangat lama *bisa dalam hitungan 2-3 minggu
- tidak sopan dalam berbicara *contohnya saat bicara dengan orang lokal gue di sini : "siapa itu XXX,, saya ga kenal sama dia. saya cuma mau bantu bikinin surat, ya terserah!" **ps : XXX yang dimaksud sama dia adalah tim nya gue yang jelas2 bulan September lalu technical meeting juga sama dia.

bener2 sangat mengesalkan  yaah..

sebagai contoh.
gue udah remind untuk kirimin invoice dari Juni saat gue ke Surabaya dan ketemu dia, lalu by email juga, lalu bulan September saat gue technical meeting di Surabaya sama dia. eh ujug2 baru hari ini which means 2 hari sebelum acara dia baru mau bikin invoice *yang belakangan gue baru tau dari finance nya dia bahwa mereka baru dapet request dari mba ini untuk bikin invoice hari ini juga*... lalu marah2 saat tahu gue baru bisa proses pembayaran 2-3 minggu. lalu pake acara mengancam event ga bisa jalan kalo ga ada payment.
gue balikin aja kalo gue udah minta invoice dari kapan tau trus dia baru kasih gue hari ini lalu dia tiba2 minta gue bayar hari ini juga.
ngana pikir aja sendiri.!

self defense dia saat gue bilang ke dia bahwa gue udah minta invoice dari kapan tau dan sebenarnya dia tahu bahwa dia salah adalah "ya udah ya udah Mbaa.. trus gimana iniii? aku ga bisa proses loh mbaa surat2nyaaa.."
dia nya aja yang ada gila2nya.. notice ga sih kalo gue belum bayar, kok dia bisa2nya keluarkan surat loading. trus ujug2 saat tahu pembayaran di gue makan waktu 2-3 minggu bilang surat2 tersebut bisa saja di cancel.
 
sangat2 mengesalkan kelakuan sii mba itu.
gue pun cerita ke Mba Boss. dan beliau langsung hubungi atasan sii  mba itu lalu meminta dia untuk minta maaf karena :
- tidak sopan sama tim saya
- lama dalam memberikan feedback

gue sih pasti akan minta bantuan finance untuk proses itu secepat mungkin karena kan ini event gue jugaaa.. lalu saat gue telfon finance ternyata sudah dibayarkan dari bulan Agustus yang lalu.

-----

gue sih share di sini ga ada maksud untuk menjelek2an satu nama atau mem-blow up kasus gue di social media yaah. 
kalo itu niat dan tujuan gue maka pastilah gue akan tulis nama mall dan mba itu besar2.

gue cuma mau share aja ke yang baca blog ini *kalo ada yang baca siiiihhh* bahwa tindakan seperti itu sangatlah tidak terpuji, tidak patut dijadikan contoh, dan hendaknya kita saling instropeksi diri apakah kita juga seperti itu?


--CePe--

ikhlas, giat, dan semangat

di jalan pulang menuju rumah dari kantor beberapa hari yang lalu, Mba Boss ngajakin ngobrol soal client yang udah ngajakin kerjasama buat tahun 2014.
Masih dengan event roadshow ke beberapa kota dengan membawa brand produk untuk ibu hamil dan juga produk untuk anak.

Kota yang dituju pun cukup banyak dan akan memakan biaya yang besar pastinya, salah satunya Jayapura.

I'm so damn excited to go there!
This is what I love about doing this job. Selain bekerja di bidang event adalah passion gue, bepergian keluar kotanya itu sungguh menggoda.
Bertemu dengan berbagai macam orang, melihat2 kota selain Jakarta, mencoba berbagai makanan khas, dan banyak cerita untuk di share.

Gue juga bilang ke Mba Boss akan dengan senang hati menjalani event ini.

Asalkan client nya juga 'sadar diri' bahwa project ini akan makan biaya yang besaaaaar.

Karena beberapa kali gue meeting sana sini dengan client ini itu, revisi proposal & media value, garap konsep, client minta ditambahin/dikurangin ide macam2 namun pada akhirnya project tersebut terhenti dengan berbagai alasan : ga ada budget (tapi mintanya buanyak), ternyata bikin event sama majalah lain (cuma dijadiin pitching'an doang), atau sekedar berhenti gitu aja alasan 'regulasi internal/regional/BOD memutuskan event nya di pending dulu' #okesip


Maka saat minggu lalu gue beres2 meja, gue menemukan beberapa rangkap copy proposal & media value sisa meeting. Akhirnya semua kertas itu gue coret dan bagian belakang yang kosongnya gue jadiin kertas bekas buat nge-print.


di balik meeting yang bulak balik mundar mandir itu pun gue belajar beberapa hal, bisa mengenal banyak orang, nambah wawasan soal konsep atau ide, mengerti rasanya diberi harapan palsu itu rasanya harap2 cemas, serta satu lagi yang lumayan penting adalah mencoba belajar lebih ikhlas.


Kalau project nya gak goal, artinya akan mempengaruhi achievement tahunan kan. ini baru membahas income yang pada akhirnya akan masuk sebagai pendapatan kantor loh., gimana kalo beberapa tahun ke depan nantinya income hasil jualan event menjadi income untuk gue pribadi. Tuh kan., harus lebih ikhlas lagi kalo gitu..

Yaaa selain ikhlas tentunya harus lebih giat lagi usahanyaaa..

apapun itu,, tetap semangat!


--CePe--

11.10.13

back to strangers

semalam di perjalanan dari kantor client berlogo sarang burung di daerah TB Simatupang menuju rumah gue iseng baca2 timeline twitter.
Ada twit dari following gue (@amrazing) yang mengulik2 kegalauan gue karena cukup bersinggungan dengan apa yang gue alami baru2 ini.

Tentang bagaimana 2 orang berteman yang cukup dekat namun terpisahkan oleh kesibukan dan sebagainya hingga tak lagi saling mengenal satu sama lain. Bahkan saat bertemu pun seakan saling tak memandang untuk menghindari 'an awkward silence moment'.

from strangers to friend then close friend and back to strangers again. that's how life brings us.
Seringkali itu yang terjadi di sebuah hubungan.
Rasa canggung bahkan cenderung ingin menghindar saat ga sengaja ketemu itu kadang aneh. Coba kalo sama 'orang biasa'. Pasti akan langsung heboh tegur sapa dan cupika cupiki begitu ga sengaja ketemu.

Terkadang kedekatan sesaat itu agak gue sesali juga sih. Kalo gitu ga usah deket aja sekalian daripada merusak hubungan yang ada. Deketnya cuma sebentar, tapi ga enakannya sekian lama. Apalagi kalo hubungannya cuma sebatas 'gitu2 doang'.

Tapi dari sini gue belajar bagaimana seseorang menghadapi atau menyelesaikan sesuatu. Dari apa yang dia lakukan ke gue caranya sangatlah bukan cara orang dewasa dalam menyelesaikan permasalahan., dalam hal ini adalah hubungan antara 2 orang dewasa.

Seperti gue pernah bilang ke dia, dengan mengenal seseorang justru kita belajar satu hal. dan Tuhan mempertemukan manusia satu dengan yang lain dalam sebuah hubungan itu untuk satu tujuan, salah satunya adalah pembelajaran dan agar kita makin mengenal diri sendiri.
dari dia gue belajar bahwa ga selamanya kematangan usia menunjukan kedewasaan dalam bersikap atau menghadapi masalah.

And there here we are.
Back to strangers again.


--CePe--

8.10.13

s1 fr ur past

Pernah ga sih ga sengaja ketemu seseorang dari masa lalu?
Bukan bermaksud mistis atau ala ala mesin waktu nya Doraemon sih.. Maksud gue, pernah ga ketemu someone from your past? iyah., mantan maksudnya.

Ketemu yang gue maksud di sini adalah ketemuan ga sengaja di suatu tempat yang ga terduga.

dulu gue pernah ga sengaja ketemu #bebeb di tempat makan surabi di #Bandung.. Aselik itu awkward banget. Sama2 menghindar, sama2 buang pandangan, sama2 bingung,, lalu yang ada gue turun dan memilih duduk di luar *padahal Bandung di malam hari dingin yaaakk..
Lalu gue diam2 menunggu dia turun berharap dan memastikan apa itu bener dia. Pas dia turun, gue yakin itu dia, tapi dia menghindar. Kenapa juga kita sama2 menghindar yah? Padahal kan bisa aja saling menegur.. Hahahahaha..

Lalu terjadi lagi malam ini, dengan orang yang berbeda, dan lokasi yang beda.
Malam ini gue mau kencan sama sahabat gue, NI.
Setibanya di mall GI gue langsung menuju ATM. di ATM yang lumayan luas itu, gue melihat sosok yang gue cukup kenal selama beberapa bulan. Mau negur tapi ragu *takut salah orang kemudian disangka modus hipnotis di ATM :)) * ,, mau mundur tapi kok nanggung,.. Lalu akhirnya gue tetap ke ATM dan pasang mata ke dia. Hingga akhirnya sosok itu selesai bertransaksi di ATM dan lewat belakang gue. Entahlah,, namun nampaknya dia juga liat gue kok. Trus gue berusaha mengejar sosok itu just to make sure. Eh dia nya udah ngilang.
Saat gue konfirmasi by BBM, dia mengakui bahwa itu dia dan bilang 'kenapa ga negor?' yang gue bales dengan 'mau negor tapi udah keburu ngilang'.

Well.. Kadang awkward emang ketemu mantan di saat yang tak terduga. Untunglah saat ketemu tadi dia nampaknya sendirian dan gue pun masih belum bersama NI. entah gimana yaah kalo gue ketemu dia dan dia lagi sama siapaaaa gitu. Secara dia bilang dia mau nonton di mall itu.
*wait up., kenapa juga gue peduli yah dia mau nonton sama siapa?

*eaaakkk

--CePe--

16.9.13

24 Hours

Have you ever felt that 24 hours aren't enough for you?
Feel like so much things to do, so little time you have, and insufficient people to work for it.
Asa ga selesai2 dan ga kepegang saking banyaknya.
Kayak lo cuma punya 2 tangan tapi pengen grab semuanya sebanyak2nya dalam waktu sesegera mungkin. Tapi kan jadinya ga bisa, ga kekejer, ga kepegang semua, dan ga maksimal pula hasilnya.

Seperti seleksi alam.
Atau semacam sudah seharusnya satu per satu pergi meninggalkan yang lain. Mulai mencari yang lebih baik dari yang didapat selama ini.
Kalau hanya 1 sih ga berasa. Tapi ini sekaligus 4 bahkan mungkin akan menjadi 6. Dalam waktu yang bisa dibilang bersamaan.

Well,, yang perlu gue lakukan sekarang adalah berdamai dengan diri gue sendiri.
Terima keadaan dan kenyataan bahwa gue harus bisa berdiri di atas kaki gue sendiri. Walaupun ada yang membantu tapi tetap saja gue harus membimbing mereka juga kan.
Pelajaran banget buat gue.
Di saat gue harus berdiri sendiri, gue juga harus memegang tangan orang lain untuk membantu mereka berdiri.
Setelah gue berdamai dengan kenyataan yang ada, gue yakin gue akan bisa menerima keadaan ini dan menjalani apa yang ada.
Toh semua ini merupakan pilihan kan?

Gue bisa memilih kok.
Kalo gue memilih untuk stay sedangkan bisa saja gue memilih untuk pergi, lalu kenapa gue tetap complain?

--CePe--

29.7.13

can't stop loving you

Aku tahu hidup itu adalah tentang memilih.
Pilihanku untuk mencintaimu mungkin menjadi pilihan terbesar dan terberani dalam hidupku.

Sering aku coba untuk hindari kamu, lupain kamu, denial tentang statusmu hingga mempertanyakan keadaan pada Tuhan.

Sering juga menyadari bahwa ini ga seharusnya terjadi. ini ga boleh berlanjut.

Pernah juga terlintas sampe kapan begini, apakah akan bertahan dengan keadaan ini atau berbalik saling melupakan satu sama lain dan menjalani hidup masing2.

Tapi yg t'jadi adalah aku kembali pada satu titik dimana I realize that I can't stop loving you.

Kenapa ketika berhadapan dengan permasalahan hati dan perasaan semuanya menjadi gelap yah?

21.3.13

The Show

Cape tapi senang dan puas!
Malam ini gue nonton pementasan Teater Koma,'Sampek Engtay' di GKJ.

Berawal dari drama #beibi agak2 ga setuju begitu tau pementasan selesai jam 12 malam, hingga hujan deras menjelang keberangkatan gue menuju GKJ.
Lalu dengan berbekal payung pink uniqlo oleh2 ibu ku dari Negeri Sakura, gue jalan kaki dari kantor menuju pangkalan ojek, bajaj, atau taksi.
Pikir2 kalo naik ojek gue akan kebasahan, naik taksi akan kena macet, maka gue naik bajaj BBG bercat biru.

Setelah sepakat harga gue pun langsung cuss diantar abang bajaj ke GKJ.
di bajaj sempet2nya gue sisiran, bedakan, semprot2 body spray. Bahkan gue pun pake lipgloss di bajaj. dan ternyata gue salah oles. Alih2 lipgloss, itu adalah lipstik.
Jadilah pas turun bajaj gue nampak seperti abis minum darah,, secara rada clemotan gitu lipstiknya. Hahahahaha.

Clingak clinguk di lobby teater GKJ, ga disangka2 gue ketemu kakak pelatih teater gue waktu SMA. Sedikit berbasa-basi hingga gong berbunyi tanda pementasan akan dimulai dan kita pun berpisah.
Gue kembali menguhubungi temen gue yang sudah tiba duluan&memegang tiket, NT dan temen kantornya.
Seketemunya kami,, sempet2nya dongs poto2 di backwall Teater Koma. Hihihihi.

dan pertunjukan dimulai...
Overall untuk gue yang tiap tahun seperti merasa ada panggilan dan kewajiban nonton Teater Koma, pementasan kali ini bener2 ditunggu2.
Namun kalau boleh jujur gue pribadi agak kurang sreg sama pementasan kali ini. Terlalu banyak komedi dan berlebihan. Mungkin akan lebih baik jika komedinya diselipkan sedikit2 saja atau hanya dilakonkan oleh beberapa peran.
Tapi mungkin memang pementasan Sampek Engtay ini ingin bergenre komedi agar tidak menye2 khas drama percintaan dan kasih tak sampai.

Akhir adegannya cukup mengiris hati.
Saat dimana pengantin wanita Engtay melewati makam Sampek.
Disitu Engtay berkata,'aku akan mengetuk tusuk konde ini ke kuburanmu 3x. jika memang kita berjodoh maka kuburanmu akan terbuka dan aku akan masuk melebur jadi satu dengan jasadmu. Jika kita tidak berjodoh, maka aku akan tetap menikah dengan Macun...'
Lalu diketuklah kuburan itu dan nisannya pun terbuka lalu Engtay masuk ke dalamnya.
Merasa tak terima, Macun menyuruh anak buahnya membongkar kuburan. Namun isinya kosong, hanya 2 buah batu berwarna biru yang kemudian keluarlah kupu2 jelmaan Sampek dan Engtay.

Usai pementasan as usual gue poto2 sama pemerannya.
Mulai dari Sampek di main stage hingga mengejar Engtay serta Rangga Riantiarno ke backstage.

Di panggung saat sedang mengejar Sampek, gue ketemu sama salah satu pemain drama musikal produksi majalah gue yang juga (mantan) penyiar HRFM, Danar Gumilang.
Saat di backstage pun lagi2 bertemu wajah yang gue kenal. MC di event job fair pertama gue yang belakangan menjadi news anchor Kompas TV, Andre Sinaga.

Setelah poto2 dan ngobrol2 singkat dengan Nano dan Rangga Riantiarno serta pemeran Engtay, gue pun pulang dijemput kakak gue.

Usai sudah hari Rabu, 20 Maret 2013 gue.
ini sudah memasuki hari Kamis.
Mari istirahat bersama rembulan menunggu mentari.


--CePe--

19.3.13

Limit

Ada yang bilang dunia luas tak berbatas.
Ada pula yang berprinsip dalam berusaha dan bekerja, langit adalah batasnya.

Namun dalam menghadapi sesuatu manusia terkadang menemui batasan yang membuat ia terduduk dan ingin mengangkat tangan tanda menyerah.
Ada kalanya diri ini merasa cukup lelah dengan menjadi orang yang bawel namun hanya mendapatkan jawaban 'iyah', 'iya' dan 'iyah' tiap kalinya.

Rasa cape dan jenuh karena terus dan terus mengingatkan namun merasa tak pernah diindahkan membuat gue bingung.
inikah batasanku? Haruskah berhenti dan membiarkan saja sesukanya?
ini bentuk sayang dan peduli gue. Kalo gue ga sayang, gue ga akan peduli, ga akan juga gue jadi bawel.

Tapi lama2 kesel, jengkel, sebel, cape, bingung dan hampir menyerah.
Rasanya pengen nangis saking udah stuck dan ga tau lagi mesti gimana.

Jujur terkadang pula terbesit sedikit ragu, ga percaya dan curiga. Benarkah semua ini benar seperti apa yang terucap?
Pandangan mata yang terhalang oleh jarak semakin memositifkan pikiran negatif yang terlintas.

Kadang saat lelah, kesal dan akan menyerah gue cukup mengingat2 apa yang sudah dilewati bersama. Terkadang cukup membantu.

Namun sekali lagi,
dalam menghadapi sesuatu manusia terkadang menemui batasan yang membuat ia terduduk dan ingin mengangkat tangan tanda menyerah.

--CePe--

17.3.13

jangan ada social media antara kita

Nowadays, social media menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Tua muda, anak2, siapapun tak terkecuali.
Ga cuma manusia sebagai individu, tapi juga perusahaan atau artis menjadikan social media sebagai salah satu media promosi yang cukup efektif. Tahun 2010 saat lagi bikin skripsi gue hampir menjadikan tema social media ini sebagai topik skripsi gue. Melihat fenomenalnya Facebook sebagai jejaring sosial yang cukup efektif untuk media promosi menjadikan gue tertarik mengangkatnya sebagai judul skripsi. Tapi karena akan menemukan kesulitan mendapatkan data atau narasumber, maka gue ganti judul.

Gue pun cukup aktif di jejaring sosial ini. Mulai dari jamannya Friendster saat SMA, lalu Facebook saat awal kuliah, hingga twitter pas akhir2 kuliah. Kemudian muncullah Path dan Instagram yang hanya bisa diakses oleh smartphone android atau apple itu pun gue punya.
Bisa dibilang gue cukup eksis di media sosial ini.
Mulai comment foto atau status FB yang berakhir sangat panjang dan ngalor ngidul sama temen2 genggong gue, kemudian conversation ngaco di twitter, atau munculnya hashtag #twitemak2 ala gue yang isinya twit kegiatan nyuci nyapu ngepel ala gue.

Agak ga penting sih. Tapi entah kenapa gue dan mungkin ribuan bahkan jutaan orang lain di luar sana sangat suka sekali post sesuatu di sosial media. Mulai dari pujian, cacian, curhat, galau, atau sekedar iseng.
Ada yang pernah bilang, orang2 di twitter terutama selebtwit itu adalah orang2 yang ga dapet panggung di dunia nyata hingga mereka mencari dan mendapatkan panggung di dunia maya.

Mungkin iya.
Orang2 yang merasa bahwa dia tak mendapatkan perhatian di dunia nyata lalu mencari itu di dunia maya. Lalu merasa senang saat sudah mengeluarkan uneg2nya di sosial media. Makin senang saat apa yang di post di sosial media mendapatkan respond dari followers nya.

Mungkin yang dicari manusia sebenernya adalah aktualisasi diri dan juga eksistensi diri. To see and to be seen.

Gue sendiri hampir ga bisa lepas dari sosial media ini.
Bisa dibilang gue dapet informasi penting ataupun sekedar pergosipan temen2 dari twitter.

Namun mungkin gue nya terlampau eksis di dunia twitter dan mulai mengarah ke twit ga penting serta dikhawatirkan nantinya akan merugikan diri gue sendiri.
Mungkin itu lah alasan #beibi melarang gue twitter'an. Udah cukup sering berantem gara2 twitter. Menurut gue ga penting sih, tapi mungkin itu mengganggu dia.
Lalu gue mulai mengurangi intensitas twitter'an gue. Tapi lama2 kebablasan lagi. Trus berantem lagi. Gitu aja terus.
Sampe akhirnya ada ultimatum 'kamu bisa ga ga usah twitter'an? sekali lagi ngetwit aku hapus contact bbm mu'

Belajar dari yang sudah2, gue ga bisa ngerem hasrat twitter'an gue kalo masih ada aplikasi twitter di blackberry gue sehingga akhirnya gue memutuskan menghapus aplikasi twitter di blackberry gue.
dan tanpa disadari ternyata gue bisa melewati hari2 dan masa2 bengong gue tanpa twitter.
Sekarang udah 2 mingguan gue bebas dari twitter.
Yang gue lakukan saat bengong2 adalah bbm, iseng2 cek FB *teteup loh yeh..* atau ngapain kek gitu.
Hidup gue jadi gak kepo lagi loh. Hahahahaha. Agak tenang gitu rasanya.

Berawal dari berantem2 ga penting, lalu tercetus ultimatum, akhirnya gue bisa 'sembuh' dari kecanduan sosial media ini. Hahahahaha.

Thanks to you #beibi
#titikduabintang


--CePe--

7.2.13

Janji

tulisan ini dibuat pada 6 Feb '13
Lama ga nge-blog, ga kerasa gue melewati 1 bulan pertama di 2013 ini.
Lama ga nge-blog ini disadarkan oleh sahabat gue, NI dan juga umm... what should I call him now? Ex-bigboss? Hehehehe..

Hingga tadi pagi di perjalanan menuju kantor, gue baru ngeh kalo emang lagi belum ada ide untuk blogging.
Lalu saat pulang kantor, gue baru sadar ada kejadian serupa hari ini. dan kenapa gue ga cerita di sini?

Panjang yaaahh sejarah terciptanya posting'an ini.. Hehehehehe..

Jakarta hujan deras hari ini. Deras sekali. Langit pun sangat gelap. Jalanan depan kantor gue banjir setidaknya semata kaki. Bahkan daerah kantor #mantanBebeb yang jaraknya 15menit dari kantor gue pun banjir sedengkul. Oh gosh!
*anyway, infonya dari sepupu gue yang kebetulan lagi di sana..*

Bahkan kakak sulung mengabarkan dia sempat tidak bisa keluar dari kantornya saat jam pulang kantor karena jalanan penuh dengan mobil.

Jakarta, Jakarta.

Saat sedang kasak kusuk melihat jendela memantau hujan dan banjir, seorang teman bbm gue.
Menanyakan pulang naik apa dan jam berapa. Lalu mengajak pulang barengan karena cukup searah.
Gue sih ga masalah dan menyanggupi karena pulang diantar sopir kantor.
Janji pun dibuat.

Bahkan seseorang yang cukup dekat dengannya namun sedang membuat jarak dengan gue sampe bbm gue.
Berawal dari basa basi apakah banjir dan bagaimana gue pulang nanti. Lalu dia bilang,"nitip ya..."

Ketika gue akan pulang, gue bbm  temen gue itu. Menanyakan apakah udah mau pulang karena gue masih akan sebentar lagi. Namun jawaban yang gue dapet adalah,,, dia sudah di jalan pulang bahkan sudah deket rumah.
Terkejut? Pasti.
Bukankah janji sudah dibuat? Seharusnya kami saling mengabari, bukan?
Merasa ditinggal *dan dikecewakan jugakah?*, gue pun tidak melanjutkan percakapan.

Di perjalanan pulang gue bbm-an sama seorang teman lainnya.
Menanyakan bagaimana interview dia hari ini.
Ternyata di reschedule.
Dengan positive gue menduga karena hujan besar dan kemacetan dimana2.
Ternyata karena dia bad mood abis berantem sama pacar.
"Penting" jawab gue saat dia bilang alasannya.
Lalu dia bilang,"nanti lo juga ngerasain.."
Well,, sejauh ini sih kalo berantem sih gue ga segitunya. Paling mencoba menyibukkan diri dengan hal lain.
"B
aguslah kalo gitu", jawabnya singkat.

Entah kenapa hari ini gue merasa dikecewakan oleh janji.
Mungkin akan jadi pelajaran buat gue untuk berikutnya.
Jika berjanji, patuhi aturan.
Jika merubah rencana, sampaikan pada yang bersangkutan.
Jika berhalangan, ubah janji.

#sekian

--CePe--



 
blog design by suckmylolly.com | Distributed by Deluxe Templates