31.5.11

through a year

sedikit mellow.

ini detik2 menjelang pergantian ke tanggal 1 Juni 2011.
mungkin menurut lo tanggal itu ga ada apa2nya.
atau bisa juga tanggal itu adalah ulang taun lo atau ada celebration lainnya.

tapi bagi gue,
1 Juni adalah tanggal dimana gue mulai melangkah dan memasuki fase baru dalam hidup gue.

bukan, bukan menikah atau sekedar tunangan.
tapi, tanggal 1 Juni 2010 adalah hari pertama gue kerja di tempat yang sekarang ini.

posisi gue saat itu adalah mahasiswa yang baru ngumpulin soft cover skripsi gue sehari sebelumnya.
saat itu gue belum sidang skripsi, artinya gue belum lulus kuliah.
skripsi gue pun gue selesaikan dengan sistem kebut sekebut2nya.
hajaaaar ga pake tidur semaleman sampe ga sadar tiba2 matahari udah bersinar.
pagi sampe sore di perpus kampus, malemnya lanjut ngetik, besoknya bimbingan dan diskusi sama dosen pembimbing gue.
semua demi satu hal, karena janji gue sama *calon* kantor ini bahwa gue akan selesaiin skripsi sebelum 1 Juni.
selain itu, kalo boleh dibilang ini juga ada sedikit proyek patah hati sih, alias pengalihan dari isu sakit hati dan patah hati yang sedang melanda jiwa.
jadi daripada mata gue bengkak karena nangis mendingan bengkak gara2 begadang ngerjain skripsi deeeehh.. hahahaha.

well, masuk ke kantor ini gue langsung disambut banyak kerjaan.
saat itu posisinya gue ngelanjutin kerjaan temen gue yang resign dan ditambah lagi kita lagi mau ada event besar bulan depannya.

beres dari event itu gue ketemu dengan seseorang *hwehehehehehe...*
many things happen at that time.
from laugh to love, from lie to lust, and end up at shit.

beres dari event itu gue menjelajahi kota2 lainnya : jogja, bandung, surabaya, dan jakarta untuk event.
banyak yang terjadi.
banyak kenangan yang tertinggal di masing2 jejak kaki yang gue tapakkan di masing2 kota tersebut.

kalo mau dibilaaaaaang, kinerja gue di beberapa bulan pertama sangat tidak bagus.
gue akui hal itu.
amat sangat mengakui hal itu.
entahlah.
mungkin karena sebagai anak baru yang bener2 baru masuk di dunia kerja harusnya gue banyak dapat bimbingan di sana sini.
tapi karena saat itu kita lagi mau event dan masing2 orang juga pada sibuk sendiri2, sehingga tidak punya banyak waktu untuk bimbing gue.

well, gue ga salahkan orang lain.
harusnya sebagai orang dewasa gue udah bisa belajar sendiri.
tapi justru di point ini gue banyak belajar.
rata2 yang gue lakukan dan dapatkan adalah belajar dari kesalahan yang gue buat.

bimbingan dari leader gue juga sangat berarti buat gue.
dia yang dengan sabar 'melindungi' gue saat gue melakukan kesalahan2 simpel sampe yang besar sekalipun.

begitu juga dengan bos gue,
yang mau dengan sabar dan mengerti bahwa gue bisa berubah jika diposisikan di tugas dan tanggung jawab lain.

di sini gue juga ketemu orang2 baru.
mulai dari yang ngeselin, nyebelin, lempar2 tanggung jawab, mau enak sendiri, sampe sahabat yang bener2 mau mengerti dan mendengarkan.

kerjaan gue bikin gue kenal banyak orang.
mulai dari client gue, HR yang bisa 'baca' tangan dan wajah gue, sampe kuli kontraktor booth.
kerjaan gue juga bikin gue bisa keluar kota.
mulai dari naik bis ke jogja, naik kereta ke surabaya *yang mana kereta tersebut minggu depannya kecelakaan*, sampe naik mobil disopirin bos ke ciamis pergi pulang.

through a year.
tulisan di blog ini ga akan cukup untuk gambarin betapa terima kasihnya gue buat kantor ini yang mau terima gue dari nol besar sampe beranjak menjadi lebih baik.

jadi,
kalo orang kantor gue siapapun itu, mulai dari sahabat, leader, ataupun bos gue yang ga sengaja bikin #pengakuan saat salah jalan di perjalanan ciamis - jakarta bahwa beliau pernah baca blog gue,
i just wanna simply say,
thank you. no other word but thank you.


--CePe--

19.5.11

bekerja dengan hati

Tulisan ini terinspirasi dari seorang rekan kerja satu tim gue.
Tulisan ini adalah bagaimana seseorang seharusnya bekerja dengan hati.

Itu penting.
Agar ikhlas mengerjakan pekerjaan, tidak alih tanggung jawab, tidak lupa dengan hal2 yang menjadi tanggung jawabnya, dan tidak 'cemberut' saat diminta mengerjakan pekerjaan.

Itu penting.
Agar rekan kerja juga bisa bekerja dengan enak, nyaman, dan tidak terpengaruh aura negatif yang dimiliki.

Mungkin ini yang dimaksud dengan 'dapat bekerja dalam tim' yang suka ada di lowongan pekerjaan di koran.
Dalam artian dia tidak ambisius untuk menonjol sendiri, bisa melangkah beriringan dalam tim, dan yang pasti kooperatif dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.

Sayangnya tidak dengan partner gue.
Kadang gue yang bingung. Apakah gue yang salah atau apaaa sampe2 dia seperti unwilling dalam mengerjakan pekerjaannya.
Kadang suka gue isengin juga sih kalo dia terlihat BT maka akan semakin gue nyolotin.
Tapi siapapun itu pasti akan jadi nyolot dan BT dengan sikap dia. Padahal kita meminta tolong dengan cara baik2 dan hal yang ditugaskan itu pun merupakan pekerjaan dia.
Entah kenapa dia kayak gitu.

Atasan gue sih bilang untuk cuekin aja dan selama pekerjaan dia selesai dilaksanakan terserah deh dia mau cemberut2 atau gimana.
Tapi gue gak bisa kayak gitu.
Sebagai orang yang lebih mengutamakan sisi afektif daripada sisi kognitif *baca : lebih pake perasaan daripada logika* maka tentu saja hal ini sedikit banyak berpengaruh ke gue.

Gue udah coba baik2in dia, tapi teteup ga bisa. Terutama kalo berkaitan dengan pekerjaan pasti dia akan bersikap seperti tiu. Mau dengan siapapun.
Gue bingung.
Atasan gue pun bingung.
Akhirnya kami mengalah untuk membiarkan dia seperti itu dan menuruti aja mood nya dia.
Kami yang mengalah untuk mengerti dirinya yang kayak gitu.

Inti dari tulisan ini, dimanapun kalian bekerja dan digaji berapapun itu, jika dikerjakan dengan hati pasti akan terasa lebih enak dan nyaman. Hati tenang, partner pun senang. Kerja yang dihasilkan insha allah berpahala dan gak cuman dapet capeknya aja.

Untuk partner-ku tersayang,
Makin lo ngegerundel makin suka gue bikin lo BT. Hwehehehehehehehe...


--CePe--

how he could be

Sebenernya ini udah malem.
Cukup larut malam malah.
Harusnya gue tidur biar besok gak ngantuk di kantor.
Tapi ada satu pemikiran yang cukup ganggu.
Dan daripada gue nyampah di timeline twitter mending gue blogging aja kan.?

Minggu lalu seseorang dari masa lalu tiba2 muncul di chat list BBM gue. Setelah sebelum2nya BBM gue ga pernah dibales sama dia, tiba2 dia minta reinvite.
Sebenernya gue tadinya mau delete dia karenaaaa,, well harus gue akui bahwa hubungan kita baik dulu maupun sekarang gak cukup baik.
Tapi ya sudahlah. Gue lebih berpikir dewasanya aja untuk tetep jaga hubungan baik.
Lagipula dulu saat gue apus dia dari list gue, dia minta gue untuk invite dia lagi.

Oke, kali ini gue reinvite dia.
Trus kita sempet bbm-an sebentar.
Keesokan harinya atau dua hari setelah reinvite itu *gue agak lupa* gak taunyaaaaa,, dia gak ada lagi di list BBM gue.

Cukup kaget.
Bahkan mungkin rasa gak percaya.
Berulang kali gue cari nama dia di list gue tapi tetep ga nemu.
Apa namanya kalo bukan diapus.?

Di sini gue mikir, betapa ga dewasanya dia.
Gue aja cukup dewasa menerima pertemanan kita kembali setelah di masa lalu gue tau gue cuman buat diboongin doang.
Gue bisa terima dia sebagai temen lagi setelah sadar kalo yang kemaren kita jalanin itu sebenernya cuman buat 'have fun' doang buat dia.

Kalo kayak gini siapa yang gak dewasa dalam bersikap.?
Sudahlah sudah, pada diri gue sekali lagi gue bilang, ada looooh orang macam dia itu. Bersyukur deh ketemu orang kayak gitu jadi bisa banyak tau dan belajar lebih baik lagi.
Buat dia mungkin gue akan bilang, well.. Hmm.. *sigh* I have no words for you. Do whatever you want. I don't get you.


--CePe--

15.5.11

pencapaian

hai..

so., how's life, readers.?
gue.?
baru balik dari Makassar aja dooong.
sebenernya sih ini dadakan karena harusnya yang berangkat adalah temen gue.
tapi di detik2 terakhir (bener2 detik terakhir, H-2) dia ngabarin ga bisa berangkat karena sakit.
jadilah gue yang gantiin dia.
kenapa gue.?
karenaaaaa,, 2 kata pertama nama kita sama.
beginilah nasib punya nama pasaran.

gue di Makassar selama 4 hari.
kotanya sangat panas.
mataharinya sangat terik.
sebenernya Makassar itu sejuk dan gak bikin gerah kayak Palembang atau Surabaya.
tapi mataharinya itu nyengat banget.
kulit gue sampe kebakar dan perih.
untung bawa lulur, jadi bisa luluran sampe di hotel *walaupun tetep ga begitu ngaruh., pulang2 masih item juga gue*

#iLove my job.!
this job brings my feet to Jogja, Surabaya, Bandung, Palembang, and Makassar.
this job brings my eyes to see so much people.
this job brings my hands to touch many things.
this job brings my heart to always thanking for what i've got.

about Makassar,
sebenernya gue punya cerita sendiri.
kira2 dua taun lalu pas gue magang sebenernya gue mau dikirim ke Makassar buat urus event di sana *baca : jadi kacung artis*
tapi karena satu dan lain hal gue ga jadi berangkat.
padahal udah packing dan koar2 sana sini loooh.
sedih dan kecewa sih.
tapii yah sudahlah. belum rejeki.

dan tak dinyana Allah kasih ijin gue berangkat saat ini, dengan tim yang ini, dengan tugas yang ini.
lagi2 Allah Maha Baik emang.
hihihi.

yaaah mungkin ini yang disebut sebagai pencapaian.
dengan racikan usaha, kerja keras, doa, dan best of luck semua itu bisa terjadi.

always remember,
Tuhan tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai kaum tersebut merubahnya sendiri.
dan semua doa dan best of luck tidak akan berhasil tanpa diiringi oleh kerja keras dan usaha yang nyata.

so people.,
let's rock the world.!

--CePe--

7.5.11

susahnya jadi perawan

Baru2 ini gue tulis twit di account twitter gue : susahnya jadi perawan.
Tanggepannya sih biasa aja.
Ada yang nanyain apa gue masih perawan atau gak, ada juga yang cuman komen : waduh.

Hehehehe.
Asli ga ada maksud apa2 dalam menulis hal itu.
inspirasi itu datang di malam hari saat gue udah siap tidur setelah sebelumnya massage bagian tertentu tubuh gue dengan minyak khusus, pake foot cream, dan obat jerawat.
Don't you think it's hard.?
Mungkin bukan 'hard' tapi lebih ke 'ribet'.

Besok paginya gue mandi pake keramas, trus ngebungkus rambut pake handuk kering sambil dandan. Setelah rapih, baru deh berangkat ke kantor.
*well, berhubung hair dryer gue rusak jadi lupakan sesi nge-blow di pagi hari*
Ribet kan.?

Makanya gue bilang : susahnya jadi perawan.

Belum lagi tuntutan yang mengada2 seperti perempuan harus bisa masak, harus bisa urus rumah, harus bisa beberes.
Kalo gak nanti susah saat berumah tangga.

ditambah lagi tuntutan untuk menjadi cantik yang for your information guys,, terkadang itu cukup menyiksa.
Beauty is pain, darling.

Makanya ga heran dooong kenapa gue bilang jadi perawan itu susah.
Jangan anggap miring statement ini.
Tapi lihat bagaimana seorang perempuan menjaga semua yang dimilikinya, terutama keperawanan itu sendiri.

--CePe--

penyesalan

Pernah denger pepatah yang bilang kalo 'jangan pernah menyesali apa yang kamu lakukan di masa lalu, tapi sesalilah apa yang tidak pernah kamu lakukan'.

Yes I do.
Saat ini gue ada di posisi itu.
Kita semua pasti pernah menyesal.
Dan pasti penyesalan atas sesuatu yang pernah kita lakukan itu datengnya belakangan.
Tapi pernahkah kita menyesali atas apa yang ga kita lakukan.?
Jarang sih.
Karena kita emang ga tau apa yang akan kita dapatkan jika kita memilih untuk melakukan yang itu instead of yang ini.

Baru2 ini gue menolong seseorang.
Sampe gue bela2in malem minggu yang harusnya gue santai2 nonton DVD tapi gue malah memeras otak demi memenuhi permohonan tolongnya dia.
Bahkan temen2 gue pun menentang gue untuk melakukan itu demi dia.
Iyah demi dia.
Demi dia gue mau.
Entah karena apa gue mau melakukan itu.
Mungkin karena afeksionis gue lebih bekerja daripada kognitif gue.
Dan bisa jadi karena ada janji yang terucap sebagai pembalasan pertolongan itu.

Sampai tiba satu masa.
Saat janji itu nampaknya telah terlupa.
Saat gue pun udah enggan mengungkit janji yang diucap.
Saat itu gue udah kecewa.
Disitu penyesalan muncul.

Kenapa gue tolongin dia.?
Ngapain juga gue bela2in waktu itu.?
Kenapa gue ga dengerin temen2 gue.?
Apa ini namanya gue pamrih yah.?

Tapii, instead of menyesali pertolongan yang gue lakukan buat dia, gue lebih memilih untuk mengambil satu pelajaran.
Dengan menolong dia bikin gue makin sadar dan buka mata gue sekaligus nampar diri gue bolak balik untuk wake up dan lebih memakai akal daripada perasaan.

Selalu ada pelajaran dari sebuah kejadian.
Apapun itu.
Dan untuk kali ini gue belajar untuk menyesal pada apa yang tidak pernah gue lakukan. Dengan begitu gue akan bersyukur sama apa yang gue lakukan. Karena sekali lagi, selalu ada pelajaran dari sebuah kejadian.

--CePe--
 
blog design by suckmylolly.com | Distributed by Deluxe Templates