buat yang bingung kenapa gue jadi rajin posting 2 hari ini, modem gue baru diisi pulsanya. jadi bisa lancar menuliskan perintah otak gue di blog ini.
seperti biasa, setelah beres event yang satu tugas gue selanjutnya adalah nyiapin buat event selanjutnya.
walaupun kadang event selanjutnya itu terlihat masih jauh tapi teteup harus dikejer dari sekarang biar ga keteteran atau bahkan event sebelumnya aja belum selesai tapi gue juga sambilan ngerjain event berikutnya.
teorinya adalah event yang akan datang itu kalo dicicil dari jauh2 hari akan lebih teratur dan ga keteteran. kenyataannya kadang masih juga keteteran. *cuman bisa nyengir pasrah*
kerjaan gue di kantor adalah
yang dimaksud dengan vendor adalah hm,, mulai dari sewa kontraktor, cetak2 ini itu (mulai dari tiket, flier, name tag, kaos, poster, baliho, jasa pasang umbul2 dan baliho), sewa mobil (if needed), sewa tempat, sewa ini itu, yaaaahh you name it. pokoknya yang berhubungan sama kebutuhan event lah.
sekarang gue lagi cari harga buat sewa barang2 event.
seperti pencarian harga pada umumnya., gue cari harga termurah dari yang paling murah.
harga satu vendor dari vendor yang lain untuk barang yang sama bisa beda2 tipis atau malah beda jauh. tergantung jarak antara lokasi event dan lokasi barang mereka.
kadang gue mikir yah., "ah ini mah bisa2nya vendor aja kasih harga.."
apalagi kalo barang sewa. menurut gue itu mah gimana mereka kasih harga ajah secara mereka cuman sekali keluarin uang, yaitu saat beli.
beda sama barang yang memang mereka harus beli, kayak percetakan.
sampe akhirnya gue sadar bahwa di satu barang itu mereka harus masukin variabel yang *menurut perkiraan gue* adalah :
- ongkos
- uang operasional
- gaji pegawai
- pungli
- keuntungan
- biaya perawatan
padahal menurut gue harga barang itu adalah sebenernya 0 cuman bisa jadi mahal atau murah ketika dimasukin variable di atas.
kenapa gue bilang kalo harga asli barang itu adalah 0 karena dia hanya membeli barang tersebut 1 kali. biaya yang harus terus menerus dikeluarkan hanya biaya perawatan. sedangkan biaya lain yang gue sebut di atas sifatnya fleksibel, dalam artian tergantung akan dibawa kemana barang tersebut dipakai.
selain itu 'siapa penyewa' juga menentukan harganya.
Vendor pasti udah tau client mana yang bisa dikasih harga mahal dan client mana yang harus dikasih harga murah. Selain itu mereka juga mesti mikirin client mana yang harus di entertain atau client mana yang sudah cukup puas dengan harga yang murah.
Terus vendor juga pasti tau event mana yang kira2 ber-budget besar dengan untung menggiurkan walaupun client bilang,”ah ini event kecil2an,, untungnya pun ga seberapa…” tapi gue yakin vendor yang udah biasa menangani berbagai macam client dan event pasti bisa melihat apakah event ini berprospek besar atau memang ‘event amal’.
Kalo udah dirunut gini jadi jelas kan kenapa dan bagaimana suatu barang yang hanya sekali dibeli itu bisa terus2an bernilai dan dari mana datangnya nilai tersebut.
Mungkin ada variabel2 lain yang belum masuk di sini. Seperti misalnya variable hati nurani yang meliputi :
-
Teman lama
-
Sodara
-
Rekan bisnis yang udah langganan
-
Sebagai harga perkenalan
Jadi kadang saat gue berpikir bahwa ini hanyalah bisa2annya
vendor aja dalam nentuin harga, tapi kuping gue pun sebenernya mendengarkan
curhatan keluh kesah mereka tentang ongkos, biaya operasional, dan pungli yang
harus mereka tanggung. Kasian sih saat gue harus nawar mereka. Tapi saat
hitung2 secara kasar dan memperkirakan keuntungan yang mereka dapatkan, gue
tetep harus nawar. Hahahaha.
ada sedikit ilmu ekonomi di sini. buat yang orang paham ekonomi mungkin bisa jelasin lebih lanjut.
Well, setelah gue ceritain gini it’s easy easy hard (gampang2 susah) to handle my job. Someone
wanna try.?
--CePe--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please do not be hesitate to speak up your mind