1.7.09

the one that can't be repeated and stopped


waktu adalah hal yang terus berjalan tanpa bisa kita menghindar atau menolaknya. yang bisa kita lakukan hanyalah mengaturnya. menurut buku yang saya baca, --Ilmu Komunikasi oleh Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D-- ada dua macam konsep mengenai waktu menurut Edward T. Hall: monokronik dan polikronik.

penganut waktu polikronik adalah mereka yang memandang waktu sebagai suatu putaran yang akan kembali lagi.penganut polikronik adalah mereka yang cenderung menganggap waktu sebagai hal yang bisa kembali lagi. mereka lebih mementingkan hal2 yang terjadi dalam waktu daripada waktu itu sendiri.
mereka cenderung santai dalam mengatur aktifitas. tak ada kata 'buru2' karena mereka kurang menghargai waktu.
sebaliknya.,monokronik adalah mereka yang menghargai waktu dengan teramat sangat. mereka memandang waktu sebagai berjalan lurus dan memperlakukannya sebagai hal yang harus benar2 dipilahpilih, dibagi, atau dihemat. penganut monokronik sangatlah menghargai waktu.

contoh nyata.
saat di kantin mahasiswa kita bisa melihat mana mahasiswa yang monokronik dan polikronik.
saat seorang mahasiswa melewati meja yang penuh dengan teman2nya dan ia hanya melambai dan sekedar basa basi maka ia adalah penganut monokronik.
namun saat ada mahasiswa lain yang saat melewati meja teman2nya dan ia berhenti bahkan ikut duduk bersama maka bisa jadi ia adalah penganut polikronik.


kita termasuk yang mana.?

mungkin kita tak menyadari hal itu.

padahal waktu adalah uang.


mungkin terdengar klise.
tapi saya punya contoh nyata mengenai hal itu.

kemarin saya dan seorang sahabat mau nonton Garuda di Dadaku di Slipi Plaza.
karena sedikit terlambat dan saya hanya punya sedikit waktu yang tersisa sebelum film itu dimulai, maka saya memutuskan untuk naik bajaj.
padahal jika saya tak sedang terburu2 saya bisa naik Kopaja P16 dan membayar 2000 rupiah saja.

namun karena keterlambatan saya maka saya harus membayar 5 kali lipat.

see..?? time is money.

itu hanya contoh sederhana dan nyata.

berapa dari kita yang 'menawar' waktu.

dan berapa pula dari kita yang harus 'membayar' untuk 'membeli' lagi waktu yang telah hilang.


jarang masuk kuliah. lalu gagal di mata kuliah. dan harus mengulang mata kuliah tersebut di semester depan.

uang,kan?

mahal,kan?


saya juga tak mau munafik dengan bilang bahwa saya adalah orang yang tepat waktu.

tak jarang saya janjian bertemu jam 4 tapi baru jalan dari rumah jam 4.15 ..

saya juga tak mau bohong dengan bilang bahwa saya pintar membagi waktu.

buktinya sekarang adalah minggu tenang.,
saat dimana seharusnya saya belajar atau mempersiapkan bahan buat ujian.
tapi apa yang saya lakukan.?
hari Jumat : ke JakCloth 2009

hari Sabtu : malmingan sama teman2 di J.Co --janjian jam 4 tapi berangkat dari rumah jam 4.15--
hari Minggu : dateng ke Traxkustik di HardRock Cafe EX --dateng pas pementasan band terakhir, Netral--
hari Senin : ke Salon Itje Her --janjian jam 1 atau 2 tapi baru dateng jam setengah 3--
hari Selasa : nonton Garuda di Dadaku --harus melewatkan pementasan sebelumnya karena telat 10 menit--

manajemen waktu itu susah.

atau emang saya aja yang ga bisa atur waktu.?
ga bisa adil sama diri sendiri.
ga bisa konsisten sama apa yang udah direncanain.
ga bisa stick to the plan.
intinya,,

ga bisa atur waktu.



--CePe--

2 komentar:

please do not be hesitate to speak up your mind

 
blog design by suckmylolly.com | Distributed by Deluxe Templates