29.8.14

was


Ada satu nama yang selalu menghiasi aplikasi chat (bbm, line, whatsapp, sms) maupun social media (path, instagram) dan juga phone call gue beberapa bulan belakangan.

Berawal pertemuan sama temen2 deket di awal Maret lalu lanjut pertemuan berikutnya yang hanya dilakukan kami berdua.
Sejak pertemuan pertama itu ga pernah sekalipun kami putus komunikasi. Bahkan ketika dia harus ke #Cimahi untuk pendidikan 2.5 bulan.

Lalu sekembalinya dia ke Jakarta kami makin intens bertemu; di akhir pekan, pulang kantor, setelah apel malam.
And we started the relationship with a kiss.
He's my boy. #MySoldier.

Bersama dia gue belajar mengkritik dan dikritik serta berproses memperbaiki diri serta saling mengenal.
Belajar bahwa walaupun sayang, kangen, pengen ketemu, dan lain2 itu ga bisa seenaknya kita aja. Ada banyak yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan seperti misalnya atasan, bawahan, rekan sekerja, teman, dan keluarga.
Belajar mengerti kesibukan dan kegiatan masing2 bahkan kadang jadwal pergi2an harus bentrok dengan 'urusan negara'.

Bersama dia gue seperti mengenal orang baru padahal kami sudah lama berteman.
Ada banyak hal dari dia yang baru gue tau setelah kami dekat,,, ternyata dia perasa, lembut, pengertian, suportif, penyabar tapi mudah terpancing emosi.

Pada intinya bersama dia gue bahagia.

Hingga akhirnya ketika dia memutuskan bahwa ini harus selesai.
Sempat ada rasa kecewa, marah, kesal karena bagi gue ini adalah keputusan sepihak yang sama sekali tidak melibatkan gue dalam bentuk komunikasi apapun,, ngajak ngobrol, diskusi, bertanya, bahkan sekedar ngabarin pun enggak.
Namun ketika dia menjelaskan semuanya maka gue mengerti,, well setidaknya mau tidak mau gue harus mengerti dan mencoba menerima.
Sekali lagi., bahwa dalam menjalin hubungan itu bukan cuma tentang kami berdua aja. Ada banyak yang dipikirin,, karier, keuangan, kerjaan, keluarga, kesiapan mental..
Mungkin memang too early to talk about 'marriage' things on this young relationship. Tapi mengingat kami bukanlah usia cabe2an lagi jadi mau ga mau hal yang seperti ini emang harus diomongin.
Bukan berarti gue minta dinikahin akhir pekan bulan ini juga sih.. Tapi yaaaa emang udah seharusnya yang kayak gini diomongin sama pasangan.

So that's my boy. #MySoldier.
That was my boy. But still #MySoldier.

We start and end this relationship on the exact same place. Hahahahaha. Kayaknya gue belum mau nginjakkan kaki gue ke sana,, tapi bakalan sering banget liat tempat itu karena deket kantor gue.

I love him. Yes I still love him.
Yang seperti ini emang sedih, tapi yaaa harus dijalanin.
Walau mata basah, nahan nangis, gampang emosi, susah tidur,, tapi yaaa hari2 gue tetep akan dan harus berjalan seperti gimana biasanya.

So., dimulai dari akhir Agustus ini nama itu ga lagi mengisi aplikasi chat maupun phone call gue.
Dia tetap ada di sana, namun tidak lagi menyapa gue pagi2 dengan 'keboooo,, banguuunn' atau phone call gue 'ayo bangun, udah siang..kamu mau solat subuh gak?mau dibangunin jam berapa?'.
Ga akan lagi denger cerita dia delivery junk food malem2 padahal sebelumnya baru makan nasi padang. Gue pun juga ga akan cerita2 lagi tentang hectic nya hari2 gue sebelum dan saat event.

Ah sudahlah..
Berat tapi harus dijalanin dan this is what's the best for us.

Amin.

#MySoldier, #anakevent loading dulu yaah.. Love you, my love!


--CePe--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please do not be hesitate to speak up your mind

 
blog design by suckmylolly.com | Distributed by Deluxe Templates