Ada yang bilang dunia luas tak berbatas.
Ada pula yang berprinsip dalam berusaha dan bekerja, langit adalah batasnya.
Namun dalam menghadapi sesuatu manusia terkadang menemui batasan yang membuat ia terduduk dan ingin mengangkat tangan tanda menyerah.
Ada kalanya diri ini merasa cukup lelah dengan menjadi orang yang bawel namun hanya mendapatkan jawaban 'iyah', 'iya' dan 'iyah' tiap kalinya.
Rasa cape dan jenuh karena terus dan terus mengingatkan namun merasa tak pernah diindahkan membuat gue bingung.
inikah batasanku? Haruskah berhenti dan membiarkan saja sesukanya?
ini bentuk sayang dan peduli gue. Kalo gue ga sayang, gue ga akan peduli, ga akan juga gue jadi bawel.
Tapi lama2 kesel, jengkel, sebel, cape, bingung dan hampir menyerah.
Rasanya pengen nangis saking udah stuck dan ga tau lagi mesti gimana.
Jujur terkadang pula terbesit sedikit ragu, ga percaya dan curiga. Benarkah semua ini benar seperti apa yang terucap?
Pandangan mata yang terhalang oleh jarak semakin memositifkan pikiran negatif yang terlintas.
Kadang saat lelah, kesal dan akan menyerah gue cukup mengingat2 apa yang sudah dilewati bersama. Terkadang cukup membantu.
Namun sekali lagi,
dalam menghadapi sesuatu manusia terkadang menemui batasan yang membuat ia terduduk dan ingin mengangkat tangan tanda menyerah.
--CePe--
19.3.13
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please do not be hesitate to speak up your mind