Gue yakin siapa pun pernah merasa kangen sama sesuatu: orang, benda, tempat, makanan atau apapun. Yang jelas perasaan kangen itu muncul tiba2 saat kita udah lama ga 'bertemu' dengan sesuatu tersebut. Biasanya sih diawali dengan memori yang tiba2 melintas. kemudian sensor di otak akan mengirimkan sinyal2 ke panca indera sehingga seolah2 terjadi 'journey to the past'.. Hingga tercetus,"udah lama juga yah..jadi kangen,,"
Begitu pula dengan gue.
yang gue kangenin bukan cuman phisically,, tapi juga momen2 yang pernah terjadi. Saat2 dimana semua begitu indah dan menyenangkan.
Sampe ada satu titik dimana semuanya berubah jadi dingin dan aneh dan kaku dan membingungkan. Kita sama2 ga ngerti ada apa.
Satu hal positif yang gue coba ucapkan ke diri gue adalah,"kesibukan bikin orang lupa hal2 lain.."
Itu yang terus gue pegang. Itu yang terus gue percaya.
Makanya gue coba untuk terus jadi penyemangat dan mencoba ngertiin keadaan.
"Hidupnya dia isinya bukan hanya tentang gue aja..begitu juga sebaliknya,,"
Itu juga yang bikin gue bertahan di tengah mood yang kadang naik turun. Itu yang bikin gue ngerti kenapa kita harus terus berkegiatan. Itu yang gue percaya saat keadaan tiba2 terasa dingin dan acuh tak acuh.
Ternyata semuanya emang ga bisa dikambinghitamkan pada kesibukan dan kegiatan. Everyone does it, dan buktinya mereka sukses2 aja dalam bersosialisasi. Ketika mencoba untuk lebih terbuka, baru disadari kalo ada yang salah dengan ini semua.
Mungkin bukan salah. Cuman kurang tepat. Atau ada hal lain yang bisa mendeskripsikan.?
Bingung.
Iyah, itu kata yang tepat : bingung.
Kita sama2 ga ngerti.
Mungkin bukan ga ngerti, tapi ga tau gimana cara menyampaikannya.
Mungkin bukan ga tau gimana cara menyampaikannya, tapi ga tau apa yang mau disampaikan.
Mungkin tau apa yang mau disampaikan, tapi saatnya belum tepat.
Mungkin bukan saatnya yang belum tepat, tapi sama2 saling menunggu.
Gue ga ngerti.
Apa yang salah.?
Mungkin gue yang rebel.
Bisa juga kekurangterbukaan dia.
Tapi seperti yang pernah gue bilang, masing2 dari kita pasti sama2 punya andil.
Karena memang kita yang jalanin.
Butuh kejujuran dan keterbukaan.
Butuh pembicaraan agar melegakan.
Butuh tatap muka agar mata saling bertemu.
Sebenernya gue tau apa yang mau diomongin. gue juga yakin kalo dia tau gue tau. Tapi gue cuman mau denger semuanya secara jelas. Biar ga samar dan bikin gue meraba2 lalu berasumsi dan membuat persepsi sendiri.
Satu hal yang gue suka dari ini semua adalah kita sama2 mencoba face it as an adult way. Berbicara dengan tenang dan runut, saling jujur dan terbuka, mau mendengarkan, dan mengungkapkan apa yang diketahui dan dimaui. Well at least we tried. Kalo masih ada yang belum disampaikan gue rasa itu cuman masalah waktu dan jarak.
Apapun itu, ada yang salah atau kurang tepat, please be honest and open. cuman dengan itu kita bisa bertahan.
Bertahan atau berhenti.
--CePe--
24.4.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please do not be hesitate to speak up your mind