Udah sering denger kan tentang 3 hal ini?
Bibit : siapa orang tuanya, bagaimana keluarganya.
Bebet : bagaimana status sosialnya di masyarakat.
Bobot : seperti apa dirinya, ilmunya, gelarnya, sifatnya.
Tiga hal ini pasti yang secara gak langsung jadi pemikiran setiap orang dalam memilih jodoh.
Sebelum dibawa ke orang tua & keluarga pasti sii pencari jodoh akan terlebih dahulu memikirkan hal ini. Jangan sampe dibawa ke keluarga dan yang ada malah bikin malu diri sendiri karena ternyata dianggap gak sesuai dengan kriteria keluarga.
Ada beberapa keluarga yang masih menerapkan standar tertentu dalam menentukan jodoh anak2nya. Mungkin harus orang jawa, harus dari keluarga pengusaha, harus kuliah di tempat bagus, harus bekerja di bidang yang jelas, harus punya muka yang cakep.
Ya itu pasti. Karena namanya orang tua pasti gak mau anaknya salah dalam memilih pasangan hidupnya. Selain dianggap sebagai demi kebahagiaan si anak juga agar gak malu dipandang keluarga besar & kerabat.
Gue jadi inget kata2 yang sering beredar di media sosial mengenai "berhentilah mencari yang sempurna., namun pantas2kanlah dirimu untuk jodoh yang terbaik buatmu".
*kurang lebih begitu kata2nya..
Sekarang gue ngerti arti kata itu.
Who am i to ask for d perfect man as my spouse?
Apa gue sesempurna itu?
Perbaiki diri aja dulu biar bisa dapet laki2 yang pantes buat diri sendiri.
Selain itu ada juga ayat Qur'an yang bilang bahwa Allah memberikan jodoh itu yang seimbang denganmu.
jadi gimana diri kitanya itu menentukan juga gimana jodoh kitanya.
And whatever it is,, i deserve better than my exes.
No matter that im not a Javanese, a lecturer, nor a mature young woman.,, i deserve better man than you guys!
--CePe--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please do not be hesitate to speak up your mind