alhamdulillah akhirnya event gue selesai juga. Bisa dibilang project gue untuk tahun ini sudah beres. Tinggal bantu2 untuk event project majalah sebelah.
Acaranya lancar, client happy, tenant puas, audience
terhibur.
Intinya sih "anda puas kami lemas"..
Gimana ga lemas kalo tiap hari dari Selasa 29 Okt gue udah
tiba di Surabaya, event Jumat – Minggu lalu tiap hari tidur di atas jam 12 bahkan jam 4 pagi dan
mesti stand by pagi2 bahkan di hari Minggu baru kembali ke hotel jam 2 pagi
setelah mengadakan sedikit perayaan kecil2an bersama teman2 tim lalu sudah
harus buru2 ke airport paginya.
Alhasil Senin jam 4 sore setibanya gue di rumah langsung
tidur dan baru bangun jam 9 pagi keesokan harinya. Untung libur tuh,.
Ahahahaha.. kayaknya sih itu tidur terlama gue deh..
well., awalnya sempet bingung dan bertanya2 sih ngapain gue
harus berada selama itu di Surabaya dan tiba seawal itu di sana, secara kerjaan
printilan gue di Jakarta juga lumayan banyak.
Tapi gue justru bersyukur bahwa dengan gue ke Surabaya lebih
awal gue bisa meeting sana sini sama banyak orang buat pengisi acara gue.
Dan justru dengan bertatap muka secara langsung jadi banyak
hal yang lebih enak untuk dibicarakan secara langsung dan juga banyak dapetnya.
Seperti misalnya saat gue meeting sama psikolog untuk salah
satu acara, ternyata dia juga punya spa ibu dan bayi yang pada akhirnya mengisi
slot acara senam hamil bahkan ikutan jadi tenant acara gue.
Lalu saat bertemu dengan magician, ternyata dia juga bisa
story telling dan bisa menyediakan badut akrobat serta memberi link ke pengisi
acara kids percussion.
Hal2 tak terduga seperti itu yang membuat gue bersyukur bisa
bertemu langsung sama mereka. Kalo ngobrol di telepon mungkin pembicaraan tidak
bisa santai, agak terhambat, dan juga terbatas. Tapi saat bertemu jadi lebih
santai, bisa membahas banyak hal, dan lebih mudah untuk dealing sesuatu.
Sebenernya gitu juga sih dengan hubungan *eaaakk..
kalo bisa bertemu itu gue rasa bisa bicara banyak hal, fokus
perhatian pun menjadi lebih jelas dan ga ada distract dari hal2 lain. Tapi kalo
bertemu saja jarang, sekalinya bertemu seakan menghindari pembicaraan masalah,
ataupun justru malah tidak tau apa yang mau dibicarakan. Trus kalo udah gitu
mau gimana? Apalagi yang bisa dilakukan? Kadang cuma duduk diam, melakukan kegiatan
masing2, padahal gue rasa sebenernya banyak yang mau dibicarakan. Tapi kan itu
gue nya sih yah yang merasa. Kalo hanya satu orang yang merasa dan yang satunya
merasa tidak ada apa2 kan jadinya ga nyambung dan pembicaraan pasti akan
terhambat.
Yah pada intinya adalah semuanya udah stuck dan diam di satu
tempat. Maju tidak, mundur pun sungkan.
Lalu, bagaimana?
--CePe--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please do not be hesitate to speak up your mind