semalam di perjalanan dari kantor client berlogo sarang burung di daerah TB Simatupang menuju rumah gue iseng baca2 timeline twitter.
Ada twit dari following gue (@amrazing) yang mengulik2 kegalauan gue karena cukup bersinggungan dengan apa yang gue alami baru2 ini.
Tentang bagaimana 2 orang berteman yang cukup dekat namun terpisahkan oleh kesibukan dan sebagainya hingga tak lagi saling mengenal satu sama lain. Bahkan saat bertemu pun seakan saling tak memandang untuk menghindari 'an awkward silence moment'.
from strangers to friend then close friend and back to strangers again. that's how life brings us.
Seringkali itu yang terjadi di sebuah hubungan.
Rasa canggung bahkan cenderung ingin menghindar saat ga sengaja ketemu itu kadang aneh. Coba kalo sama 'orang biasa'. Pasti akan langsung heboh tegur sapa dan cupika cupiki begitu ga sengaja ketemu.
Terkadang kedekatan sesaat itu agak gue sesali juga sih. Kalo gitu ga usah deket aja sekalian daripada merusak hubungan yang ada. Deketnya cuma sebentar, tapi ga enakannya sekian lama. Apalagi kalo hubungannya cuma sebatas 'gitu2 doang'.
Tapi dari sini gue belajar bagaimana seseorang menghadapi atau menyelesaikan sesuatu. Dari apa yang dia lakukan ke gue caranya sangatlah bukan cara orang dewasa dalam menyelesaikan permasalahan., dalam hal ini adalah hubungan antara 2 orang dewasa.
Seperti gue pernah bilang ke dia, dengan mengenal seseorang justru kita belajar satu hal. dan Tuhan mempertemukan manusia satu dengan yang lain dalam sebuah hubungan itu untuk satu tujuan, salah satunya adalah pembelajaran dan agar kita makin mengenal diri sendiri.
dari dia gue belajar bahwa ga selamanya kematangan usia menunjukan kedewasaan dalam bersikap atau menghadapi masalah.
And there here we are.
Back to strangers again.
--CePe--
11.10.13
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please do not be hesitate to speak up your mind